Lanskap Gunung Bromo yang berstatus waspada terlihat dari udara Jawa Timur, Selasa (17/5). Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dari 127 gunung api aktifdi Indonesia, terdapat satu gunung status awas, dua status siaga dan 17 status waspada. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd/16

Jakarta, Aktual.com – Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, meluncurkan guguran lava pijar sebanyak empat kali, seperti diinformasikan Pos Pantau Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru.

Guguran lava pijar dari puncak Gunung Semeru terjadi pada Jumat (27/11) malam.

Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Lumajang, guguran lava pijar keluar empat kali dengan jarak luncur sejauh 200-300 meter ke arah besuk kobokan pada periode pengamatan 27 November 2020 pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.

“Jarak luncur guguran lava pijar tersebut sangat jauh dari permukiman warga, sehingga hanya terlihat sinar api dari kejauhan dan warga tetap tenang karena hal tersebut merupakan aktivitas rutin gunung berapi yang aktif,” kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo dikutip dari Antara, Sabtu (28/11).

Sebelumnya, Gunung Semeru juga sempat mengalami gempa letusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 10-16 mm berdurasi 50-82 detik.

Kemudian gempa guguran sebanyak tiga kali dengan amplitudo 2-6 mm selama 57-83 detik.

Selanjutnya, hembusan sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 3-7 mm selama 42-84 detik.

Gempa tektonik lokal sebanyak satu kali dengan amplitudo 30 mm, dan gempa tektonik jauh sebanyak tiga kali dengan amplitudo 7-14 mm.

Saat ini, kata Wawan, Gunung Semeru masih dalam status waspada atau level II.

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jonggring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i