Purwokerto, Aktual.com – 2 Agustus 2023 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, telah memastikan bahwa tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, menyatakan bahwa gunung tersebut masih berstatus Level I atau normal berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Pada tanggal 1 Agustus, terdapat kabar yang menyebutkan kemungkinan peningkatan status Gunung Slamet dari Level I langsung menjadi Level III atau Siaga, tanpa melalui Level II atau Waspada. BPBD Kabupaten Banyumas segera melakukan koordinasi dengan PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. Namun, hasil koordinasi tersebut menegaskan bahwa status Gunung Slamet masih tetap pada Level I.
Budi Nugroho mengimbau masyarakat di wilayah Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh kabar yang tidak pasti. Dia menekankan pentingnya menggunakan sumber informasi resmi dari pemerintah, BPBD, atau PVMBG terkait informasi bencana. BPBD akan terus memantau perkembangan informasi melalui sumber-sumber resmi dan terpercaya.
Sukedi, seorang tokoh masyarakat dari Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, juga mengonfirmasi bahwa hingga saat ini Gunung Slamet masih berstatus normal atau Level I. Meskipun telah pensiun, Sukedi masih aktif membantu pengamatan terhadap aktivitas Gunung Slamet karena rumahnya berdekatan dengan Pos PGA Slamet. Meskipun terjadi ratusan kali gempa di Gunung Slamet, hal tersebut diduga akibat pelepasan gas di sekitar puncak dan tidak berbahaya. Namun, masyarakat dan pendaki tetap diimbau untuk tidak berada atau beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
Berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019. Namun, hingga saat ini belum terjadi peningkatan aktivitas atau status Gunung Slamet, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Ilyus Alfarizi