Surabaya, Aktual.com — Guru besar fakultas kedokteran hewan Universitas Airlangga Prof Ngakan Ketut Laba ditemukan meninggal dunia di area tower FMIPA ITS, Kamis (24/9) malam. Korban ditemukan dengan kondisi luka di bagian kepala belakang.
Belum diketahui penyebab pastinya terkait kematian dosen tersebut. Namun dugaan sementara, dosen berusia 62 tahun tersebut, melakukan bunuh diri dengan cara melompat dari tower lantaran sakit kronis larva strongylus, yang tak kunjung sembuh sejak dua tahun silam.
Berdasarkan keterangan beberapa saksi, korban sebelumnya memang bersama menantunya, Faruk minta diantar ke Kampus ITS. Tempat tersebut, memang sering digunakan korban untuk olahraga karena suasana yang sejuk dan rimbun.
Ketika tiba di lokasi Kampus ITS, dosen tersebut meminta menantunya agar segera pulang mengambil ponselnya yang ketinggalan di rumah. Faruk pun meninggalkan mertuanya di kampus tersebut. Kemudian saat sampai di rumah sekitar pukul 17.35 WIB, Faruk tiba-tiba mendapat SMS dari mertuanya yang berisi pamitan dan meminta mengurus jenazahnya.
Seketika itu juga, Faruk langsung kembali ke lokasi Kampus ITS. Namun alangkah terkejutnya ketika sampai di lokasi, dia sudah mendapati jasad mertuanya telah tergeletak tak bernyawa di area tower.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Sukolilo AKP Akhyar mengatakan, kematian korban diduga melompat dari gedung kosong.
“Dugaan sementara karena bunuhdiri. Tapi untuk memastikannya, kita menunggu hasil otopsi.” ujarnya.
Berdasarkan keterangan beberapa penjaga tower, sebenarnya lokasi tersebut merupakan area terlarang dan selalu dijaga karena masih ada beberapa tempat yang direnovasi. Namun, kali ini tidak ada penjaga lantaran dalam kondisi libur.
“Biasanya dijaga. Cuma saat ini penjaga libur karena memang hari libur idul adha.” ujar Sami’un, salah satu penjaga.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu