Mengenal nilai huruf dengan angka, yakni: (dibaca dari kanan):/alif/ (1), /ba/ (2), /jim/ (3), /dal/ (4), /ha/ (5),/waw /(6), /zay/ (7).

“Mencari awal bulan ialah menentukan lebih dahulu nilai huruf tahun ditambah dengan nilai huruf bulan. Jumlahnya dihitung sampai habis dengan memulai dari hari Selasa. Saat berakhir/habis hitungannya, maka itulah hari yang dicari (awal bulan). Rumusnya nilai huruf tahun ditambah nilai huruf bulan = huruf yang dicari),” urai lulusan magister Universitas Al Azhar Mesir (1986) tersebut.

Guru besar kelahirkan Bone, 15 Juli 1951 itu memberi contoh, mencari dan menentukan huruf tahun Hijriah yaitu dengan jalan, tahun Hijriyah dibagi delapan. Sisanya dihitung sampai habis dengan memulai dari huruf /Waw/, di mana perhitungan habis/berakhir, maka itulah tahun yang dicari.

Menurut Najmuddin, awal bulan Ramadan 1438 H mendatang menurut metode ini ialah malam/hari Selasa, karena jumlah nilai huruf tahun ialah 7 dan nilai huruf bulan ialah 5.

Sehingga 7+5 =12. Kalau dihitung hari sebanyak 12 dimulai dari hari Selasa, maka akan berakhir pada hari Sabtu dan itulah hari yang dicari/awal bulan Ramadan 1348 H.

Ayah dari dokter Najdah Hidayah, S.Ked. (dengan istrinya Dra.Hj Faridah Rahman, M.A.) yang menyelesaikan pendidikan doktor Bahasa dan Sastra Arab di Universiti Kebangsaan Malaysia (2000) itu menegaskan, syarat utama memahami Alquran dan hadis Rasulullah saw dengan tepat dan benar harus mengerti dan paham bahasa Arab.

“Hal ini ditegaskan pendapat tiga tokoh ulama yang cukup terkenal di kalangan intelektual muslim sejak dahulu sampai sekarang,” ujar Najmuddin kemudian merinci nama-nama seperti : Mujahid (seorang ulama tabi’in ahli tafsir), al Imam Malik bin Anas (salah seorang imam Mazhab) dan al-Imam al-Zarkasih (penulis buku al-Burhan fi Uliin al-Quran) yang menjadi rujukan di bidang ulum Alquran.

Rektor Unhas dalam orasi penerimaan jabatan maha guru itu diwakili Wakil Rektor IV Prof.dr.Budu, Ph.D., Sp.M, (K), M.Med.Ed. dan Ketua Dewan Profesor Prof Dr Abrar Saleng, SH MSi. serta sejumlah anggota Senat Akademik Unhas. Tidak ketinggalan ustadz Nur Maulana yang kemudian menjadi sumber perhatian yang hadir.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: