Bandung, Aktual.com — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Guru Geografi SMA dan jurnalis untuk meningkatkan pemahaman mengenai fenomena cuaca dan iklim Indonesia serta dampaknya terhadap kehidupan masyarakat di Aula Lapan Kota Bandung, Senin (28/9).

“Guru dan jurnalis memiliki peran sentral dalam mengedukasi dan menyampaikan informasi terkait fenomena cuaca dan iklim di Indonesia, karena dampaknya sangat besar,” kata Ketua Bimbingan Teknik Bidang Pemodelan Atmosfer, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA), Haries Satyawardhana di Bandung.

Ia menyatakan, bahwa teori dan hal baru mengenai fenomena cuaca serta iklim menjadi bahasan utama. Teori mengenai angin monsun, fenomena El-Nino, La-Nina, IOD (Indian Ocean Dipole), dan MJO (Madden Julian Oscillation), terus menerus diperbarui dan diperkuat dengan bukti-bukti ilmiah baru.

Haries menambahkan guru dan jurnalis dipilih karena diharapakan melalui edukasi seperti itu informasi dan pengetahuan dapat tersebar benar dan secara massif ke seluruh masyarakat.

“Tujuan kami melalui kegiatan ini ingin menyebarluaskan informasi dan pemahaman dasar tentang fenomena atmosfer yang terjadi saat ini dengan istilah-istilah dasar sampai ilmiah,” kata Kepala PSTA LAPAN Bandung Halimurrahman.

Fenomena baru tersebut berkaitan dengan anomali cuaca, cuaca ekstrem, anomali iklim, bahkan iklim ekstrem yang memiliki dampak buruk yang merugikan masyarakat. Terlebih cuaca ekstrem yang masih belum diketahui masyarakat secara umum, seperti badai di musim kemarau, hujan es, puting beliung, kekeringan, dan lainnya.

“Kami mengajak para guru untuk menyadari bahwa cuaca dan iklim di Indonesia merupakan materi yang sangat menarik karena dampaknya kita rasakan langsung sehari-hari,” kata Haries.

Lebih lanjut ia mengharapkan para guru dapat menjelaskan kembali kepada murid-muridnya mengenai teori dan hal-hal baru yang di temukan para ahli metereologi dalam terjadinya fenomena cuaca dan iklim yang sangat dinamis dan terus berkembang.

Sementara itu, bagi jurnalis, bimtek dapat dijadikan sarana agar dapat memperoleh pengetahuan mendasar mengenai kejadian-kejadian cuaca dan iklim.

Artikel ini ditulis oleh: