Surabaya, Aktual.com — Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf berharap padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, bisa dimanfaatkan sebagai pondok pesantren atau sekolah.
Sebab, setelah tertangkapnya pimpinan padepokan yang mengaku bisa menggandakan uang tersebut dikawatirkan berdampak di masyarakat.
“Makanya saya bicarakan pada bupati Probolinggo dan forpimda setempat untuk membicarakan agar tempat tersebut selanjutnya bisa berguna dan bermanfaat dengan baik.” kata Syaifullah Yusuf saat di gedung Kodam V Brawijaya, Surabaya, Rabu (28/9) malam.
Pria yang biasa disapa Gus Ipul itu mengaku prihatin banyaknya masyarakat yang mempercayai praktik Taat Pribadi. Terlebih, dia mengaku-ngaku bisa melakukan penggandaan uang.
Belum lagi, sampai detik ini masih banyak masyarakat yang berada di padepokan dan meyakini jika yang ditangkap polisi bukanlah Taat Pribadi yang sesungguhnya.
“Sekarang saja masih ada yang mempercayai jika yang tertangkap itu bukan pemilik padepokan yang asli. Inikan sesuatu yang nggak perlu dipercaya.”
Gus Ipul berpesan jika ingin mencari ilmu, masyarakat diharapkan mencari guru dan mendalami ilmu agama yang benar.
TNI Selidiki dugaan keterlibatan oknum
Sementara Kepala Staf Daerah Militer V/Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Rahmad Pribadi akan memerintahkan anggotanya, untuk melakukan penyidikan terkait adanya informasi dugaan oknum TNI yang bergabung yang menjadi pelatih keamanan di Padepokan Kanjeng Dimas.
“Akan kita lakukan penyelidikan terkait hal itu. Makanya kami terus berkoordinasi dengan pihak polda Jatim bagaimana perkembangannya,” ujarnya.
Brigjen TNI Rahmad Pribadi mengaku, akan menggali informasi lebih dalam apakah selama ini Dimas Kanjeng memamerkan tokoh dan atribut TNI untuk meyakinkan pengikutnya atau tidak. Jika, nantinya terbukti ada keterlibatan anggota TNI, maka akan dilakukan tindakan tegas.
Laporan: Ahmad H Budiawan
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu