Pasuruan, Aktual.com – Ketua PBNU Saifullah Yusuf mengatakan, sasaran besar NU kali ini adalah adalah usulan kepada pemerintah untuk mengukuhkan dan menetapkan 1 Juni 1945, sebagai Hari Lahir Pancasila, sesuai yang dicetuskan Soekarno.
“NU sudah melakukan kajian akademik menentukan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan akan diusulkan kepada pemerintah,” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, dalam sambutan Harlah Ke-93 NU dan Harlah Pancasila di Taman Candrawilwatikta Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu malam (30/4).
Menurut dia, saat ini hanya ada Hari Kesaktian Pancasila, sedangkan hari lahirnya belum ada, sehingga kajian dan naskah akademik yang sudah dilakukan NU dinilainya sangat tepat.
Dalam naskah akademik, kata dia, di antaranya NU berpendapat bahwa pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 adalah fakta sejarah yang tak dapat disangkal, dan Soekarno adalah penggali Pancasila.
“Agar momentum kesejarahan itu tidak hilang maka 1 Juni harus menjadi Hari Kelahiran Pancasila,” katanya.
Harlah NU itu bertemakan “Meneguhkan Pancasila, Mengibarkan Merah Putih” dihadiri sekitar 10 ribu orang dari berbagai kalangan, seperti kader NU dan badan otonom, kader PDIP, serta masyarakat umum.
Hadir memimpin Harlah adalah Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Rois Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, serta sejumlah anggota DPR RI asal FPDIP.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara