Jakarta, Aktual.com — Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang menggusur komplek Lanud Halim Perdanakusuma, menuai kritik dari anggota dewan.

Landasan udara Halim Perdanakusuma merupakan objek vital, yang didalamnya terdapat fasilitas pangkalan aju squadron tempur TNI AU dan Squadron Angkut Berat serta Squadron Angkut VVIP, termasuk Pesawat Kepresidenan.

“Di dalamnya juga terdapat markas Komando Pertahanan Udara Nasional dan posko vital Popunas yang bertugas memantau semua pergerakan pesawat asing yang memasuki wilayah kedaulatan NKRI, termasuk perumahan prajurit yang sewaktu waktu dapat digerakan secara cepat,” kata anggota komisi I DPR, TB Hasanuddin, Selasa (26/1).

Dia menambahkan, penyerahan lahan TNI AU seluas 49 Ha untuk kepentingan stasiun KA oleh Kemenhan dinilai berlebihan. Pasalnya, lahan yang dibutuhkan hanya 8 Ha.

“Pangkalan udara dan kompleks militer strategis seperti itu sesungguhnya juga membutuhkan ‘security belt’ bila terjadi sesuatu ketika dalam keadaan darurat. Penggunaan 41 HA untuk hotel dan mal di dekat pangkalan tempur sangat riskan baik untuk keamanan alutsista maupun keselamatan publik,” ujar dia.

Kereta cepat maupun objek vital nasional TNI AU sama-sama kepentingan bangsa dan negara.

Artikel ini ditulis oleh: