Jakarta, Aktual.com – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab meminta kepada seluruh pimpinan politik di Tanah Air, untuk tidak menimbulkan opini buruk terhadap kegiatan dzikir dan tausiyah yang terpusat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2).
“Saya ingin sampaikan pada semua pihak, khususnya para pemimpin di negeri ini. Jangan sekali-kali memaknai aksi kami sebagai aksi makar, sebagai aksi anti NKRI, aksi anti Pancasila, ataupun aksi anti Bhineka Tunggal Ika,” tegas Rizieq, di sekitaran Masjid Istiqlal.
Ia bersumpah, tidak pernah sekali pun terbesit dalam pikiran ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kegiatan ini digelar justru karena kecintaan terhadap Ibu Pertiwi, Pancasila, dan Kebhinekaan yang memang melekat sebagai jati diri bangsa Indonesia.
“Demi Allah, kami cinta NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD ’45, kami menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika, kami cinta kemajemukan dan keragaman. Kami bukan musuh bagi bangsa ini”.
Bukan tanpa alasan mengapa Habib Rizieq melontar pernyataan tegas seperti ini. Sebab, ada saja suara sumbang yang menganggap kegiatan ‘Bela Islam dan Ulama’ sebagai upaya memecah belah NKRI.
Khusus Habib Rizieq, tengah menghadapi kasus hukum yang penanganannya berada di tangan Polda Jawa Barat. Ia pun telah ditetapkan sebagai tersangak atas tuduhan penodaan terhadap Pancasila.
Laporan: M Zhacky Kusumo
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby