Muhammad Rizieq Shihab bersama ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melakukan demonstrasi memadati jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Ribuan massa ini menuntut penuntasan proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan agama menginap di Masjid Istiqlal. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Imam Besar Front Pembela Islam Muhammad Rizieq Shihab mempertanyakan surat panggilan, yang dilayangkan pihak kepolisian terhadap dirinya atas kasus dugaan penghinaan penguasa dari Polda Metro Jaya.

Dia menilai surat panggilan sebagai saksi itu, tidak mencantumkan nama terlapornya. Karena itu dia tengah mempertimbangkan apakah hadir memenuhi panggilan polisi atau tidak.

“Jadi saya betul dipanggil terkait Pasal 207 KUHP yaitu terkait penghinaan kepada penguasa, siapa terlapornya di dalam surat tidak disebut, karena itu kita masih diskusikan dengan tim advokat karena sebuah surat panggilan harus jelas,” kata Rizieq di Jakarta, Kamis (24/11).

Sebenarnya, dia tidak mempermasalahkan pemanggilan sebagai saksi di Polda Metro Jaya. Hanya saja, dia meminta surat pemanggilan yang dikirimkan oleh penyidik dilengkapi.

“Saya mau dijadikan saksi terlapornya siapa setelah itu kita minta supaya Polda bersikap profesional, silakan kirim surat kepada saya. Saya akan datang, asal suratnya jelas, untuk terlapor siapa. Jadi kami masih disukusikan dan lihat keputusannya besok.”

Sebelumnya, Polda Metro Jaya sempat menerima laporan dari Laskar Rakyat Jokowi dan Projo terhadap dugaan penghinaan terhadap suatu penguasa sebagaimana yang tertuang dalam pasal 207 KUHP.

Di mana terlapornya adalah Ahmad Dhani. Laporan tersebut tertuang dalam laporan polisi bernomor LP /5423/XI/2016/PMJ/Dit Reskrimum tertanggal 7 November 2016.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu