Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab memberikan tausiyah saat aksi bela islam 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2). Dalam tausiyahnya, Habib Riziek meminta kepada seluruh pimpinan politik di Tanah Air, untuk tidak menimbulkan opini buruk terhadap kegiatan dzikir dan tausiyah yang terpusat di Masjid Istiqlal. Khususnya para pemimpin di negeri ini. Jangan sekali-kali memaknai aksi kami sebagai aksi makar, sebagai aksi anti NKRI, aksi anti Pancasila, ataupun aksi anti Bhineka Tunggal Ika. AKTUAL/Tino Oktaviano
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab memberikan tausiyah saat aksi bela islam 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2). Dalam tausiyahnya, Habib Riziek meminta kepada seluruh pimpinan politik di Tanah Air, untuk tidak menimbulkan opini buruk terhadap kegiatan dzikir dan tausiyah yang terpusat di Masjid Istiqlal. Khususnya para pemimpin di negeri ini. Jangan sekali-kali memaknai aksi kami sebagai aksi makar, sebagai aksi anti NKRI, aksi anti Pancasila, ataupun aksi anti Bhineka Tunggal Ika. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Sihab langsung berorasi didepan peserta dzikir akbar dan tausiyah nasional, usai mengikuti Aksi 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2).

Dengan suara lantangnya, Habib Rizieq meminta agar polisi berhenti melakukan kriminalisasi terhadap para ulama agar masyakat kembali mencintai Korps Bhayangkara.

“Stop kriminalisasi ulama. Kalau sudah hormati ulama, niscaya umat Islam akan hormati mereka. Siap bela ulama, siap bela kiai, siap bela habib, siap bela Islam? Takbir!,” tegas Habib Rizieq diatas mobil komando.

Ia mengungkapkan, bahwa dirinya telah banyak mendapat fitnah oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Seperti berzinah, selingkuh hingga kasus penyerobotan lahan di kawasan Bogor, Jawa Barat.

“‎Cukuplah fitnah itu. walaupun saya kenyang difitnah. Saya difitnah berzina, selingkuh, serobot tanah, saya sudah kenyang. Tapi sekarang ini bukan lagi saatnya kita saling lempar fitnah,” imbuh Habib Rizieq.

Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional ‎Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) itu juga mengimbau kepada umat Islam agar tidak “menyerang” oknum-oknum yang melakukan fitnah terhadap dirinya.‎

Pasalnya, hal itu merupakan cara mereka untuk memprovokasi umat Islam Indonesia. “‎Maka jangan kita berikan kalimat yang tidak baik pada mereka agar mereka hentikan provokasi kepada kita,” terang dia.

Bahkan, Habib Rizieq sempat menyinggung status tersangka Juru Bicara FPI, Munarman lantaran kasus dugaan pelecehan kepada pecalang atau keamanan adat di Bali. ‎

Kendati demikian, ia mengimbau agar umat Islam tidak terprovokasi dan melakukan tindakan-tindakan yang anarkis. “Munarman sudah jadi tersangka, Ustadz Bachtiar Nasir sudah di gerbang status tersangka.”

“Saya jadi buronan sejak pukul 00.00 WIB semalam untuk dihadirkan di Polda Jabar. Saya minta jaga dialog saya minta seluruh kuasa hukum untuk komunikasi dengan Mabes dan Polda Jabar tentang langkah ke depan,” tandasnya.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby