Jakarta, Aktual.com – Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf, menyindir Banser yang melakukan pembakaran bendera dengan kalimat Tauhid La Ilaha Illallah Muhammad Rasulallah di Garut, Jawa Barat, Senin (22/10), yang diklaim sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menurut Habib Taufiq, Banser lebih mengedepankan otot dibanding ilmu ketika menghadapi HTI yang ormasnya sudah dibubarkan oleh pemerintah, karena hal tersebut bisa ditiru oleh umat di luar Islam.

“Anda bisa bayangkan bendera La Ilaha Illallah Muhammad Rasulallah dibakar sama orang kafir, (karena) niru anda (Banser). Dibakar sama PKI, (karena) niru anda. Pakai akal,” ujar Habib Taufiq dalam ceramah yang diunggahnya dalam akun facebook pribadinya @habibtaufiqassegaf yang dipantau aktual.com di Jakarta, Rabu (24/10).

Oknum Banser pelaku pembakaran bendera itu, kata Habib Taufiq, karena mereka tidak mengerti dengan kalimat Tauhid itu.

“Kau ngga ngerti, ini (kalimat Tauhid) lambang umat Islam, cuma dibuat bendera sama HTI. Sama dengan tulisan La Ilaha Illallah Muhammad Rasulallah di benderanya Arab Saudi. Ya kita harus hormati itu,” katanya.

“Anda kalau ada tulisan Allah di tengah jalan berserakan, ambil itu, muliakan itu. Ada kalimat Muhammad SAW di tengah jalan, ambil itu, muliakan itu. Lah kok anda itu arogan,” ucapnya menyesalkan.

Banser atau GP Ansor, ucap Habib Taufiq, dibentuk untuk melindungi para ulama dalam menjalankan dakwahnya.

“Banser/Ansor itu dibuat untuk memback up ulama, yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Kalau ada ketuanya mengajari untuk benci kepada orang, keliru, atau tidak sesuai dengan tujuannya untuk memback up ulama yang amar ma’ruf nahi munkar, jangan mau nurut,” tegasnya.

Oleh sebab itu, Habib Taufiq meminta kepada pemerintah untuk menindak tegas, dan bisa menyelesaikan masalah tersebut agar kedepan tidak terulang kembali.

“Yang gini-gini tuh panggil, kamu tuh ngga ngerti, bodoh, harus tau, La Ilaha Illallah itu dasar utama untuk menjadi muslim, La Ilaha Illallah itu dasar kunci masuk surga, La Ilaha Illallah itu kunci khusnul khotimah. Gitu, ajarin,” katanya.

“Jadi jangan pemerintah diam, anda (pemerintah) jangan adu domba rakyat ini. panggil apa, panggil ketuanya, ketua Bansernya panggil, ketua Ansornya panggil, pemerintah harus tegas,” sarannya.

Artikel ini ditulis oleh: