Petugas beraktifitas pada sekitar ruang yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (15/7). IHSG ditutup melemah 0,65 persen atau 31,96 poin ke posisi 4,869.85 pada penutupan bursa saham sebelum libur lebaran dan akan kembali diperdagangkan pada Kamis (23/7) mendatang. ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna/ed/pras/15

Jakarta, Aktual.com — Menghadapi tantangan ekonomi 2016, PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) memprioritaskan pada peningkatan jumlah emiten. BEI menargetkan jumlah emiten yang mencatatkan saham baru (initial public offering/IPO) sebanyak 35 emiten dan menargetkan 60 emiten akan melakukan catatan tambahan.

“Ekonomi kita sudah mulai membaik sehingga target IPO sangat memungkinkan, sangat realistis,” ujar Direktur Utama BIE Tito Sulistio, di Jakarta, selasa (28/10).

Selain itu, BEI juga memperkirakan akan ada 51 emisi obligasi korporasi. Penetapan jumlah tersebut berdasarkan asumsi nilai 2016 sebesar Rp49,960 triliun dengan rata-rata nilai per emisi Rp960 miliar.

“Kami optimis pada 2016 yield obligasi tetap stabil lantaran adanya upaya pemerintah menjaga stabilitas Surat Berharga,” terangnya.

Untuk diketahui, realisasi obligasi hingga Obtober 2015 adalah 41 emisi senilai Rp53,99 triliun dan terdapat 13 emisi obligasi dalam proses senilai Rp7,7 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka