Jakarta, Aktual.co — Kementerian Pertanian berencana membentuk tim khusus untuk menghadapi El Nino dengan tugas utama melakukan pemompaan air di wilayah yang mengalami kekeringan.
“Kami langsung bentuk tim, khususnya wilayah yang langganan kekeringan setiap tahun. Akan kami lakukan pemompaan, dikirim pompa tambahan sebanyak 20 ribu unit,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Rabu (3/6).
Dia memaparkan bahwa wilayah langganan kekeringan di Indonesia mencapai 96 kabupaten, dengan luas total 198 ribu hektare.
Hingga saat ini pihaknya telah mengirimkan tim beserta unit pompa air ke Indramayu, Jawa Barat dikarenakan daerah tersebut telah mengalami situasi kesulitan mendapatkan pasokan air bersih, tuturnya.
Terkait dengan kondisi tersebut, ia menjelaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap cadangan beras ketika menghadapi El Nino karena telah tersedia surplus lahan siap panen mencapai 400-500 ribu hektare.
“Lahan yang kekeringan sekitar 198 ribu hektare, sedangkan lahan yang beririgasi 4,8 juta hektare. Total rencana tanam ini bisa diupayakan sampai 5-6 juta ton hingga september, tapi sudah ada surplusnya,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino merupakan gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik di bagian tengah dan timur garis ekuator.
El Nino yang akan terjadi di Indonesia diperkirakan bertipe lemah, dengan dampak berupa pengurangan curah hujan mencapai 40-80 persen, khususnya di sebagian wilayah Sumatera, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat-Timur, hingga Papua.

Artikel ini ditulis oleh: