Jakarta, Aktual.com – Kementerian Perhubungan telah menyiapkan skenario dalam menghadapi libur akhir pekan panjang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 2016.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamuhararjo mengatakan rapat koordinasi telah dilakukan dengan pemangku kepentingan terkait yang dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Untuk sektor perhubungan Darat, persiapan yang dilakukan meliputi Menyiapkan sarana dan prasana lalu lintas dan angkutan jalan, Melakukan pengecekan kesiapan armada dan awak kendaraan angkutan umum, membentuk Tim Posko Road Transport and Traffic Management Center (RTTMC) dan pemantauan lapangan, penempatan Variable Massage Sign (VMS) portable dan menyusun skenario Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLJ).

“Rekayasa lalu lintas, yaitu kendaraan dikeluarkan di exit Karawang Barat, Timur, dan Dawuan, keluar Cikampek (Cikopo, Simpang Jomin), keluar ke Pejagan dan kendaraan keluar di akhir Brexit,” katanya, Kamis (8/9).

Selain itu,lanjut dia, pelarangan kendaraan angkutan barang yang bersumbu lebih dari dua sumbu untuk beroperasi mulai tanggal 9 September 2016 pkl 00.00 WIB sampai 12 September 2016 pukul 24.00 WIB.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran nomor SE 15/AJ.201/DRJD/2016 tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Larangan Pengoperasian Kendaraan Angkutan Barang pada Saat Libur Panjang Hari Raya Idul Adha Tahun 2016/1437H.

“Melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara terkait kesiapan infrastruktur jalan tol dan jalan nasional non tol di Pantai Utara dan Pantai Selatan Pulau Jawa serta ruas jalan di sekitar Pejagan-Brebes Timur,” katanya.

Selanjutnya, melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait penyediaan fasilitas kesehatan yang terintegasi dengan Posko Kepolisian dan penanganan pada kondisi darurat serta evakuasi korban, melakukan koordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia terkait penerapan kebijakan manajemen operasional lalu lintas yang tepat sesuai kebutuhan.

“Berkoordinasi dengan PT Pertamina terkait optimalisasi pelayanan dan operasional penyaluran BBM guna memastikan jaminan ketersediaan BBM khususnya di sepanjang ruas jalan tol dan jalan nasional non tol, khususnya pada lintas Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa,” katanya.

Selain itu, melakukan koordinasi dengan beberapa pemerintah daerah terkait langkah-langkah antisipasi dengan meminimalisasi gangguan samping akibat adanya aktivitas masyarakat untuk menjamin kelancaran lalu lintas, seperti menghindari terjadinya aktivitas masyarakat yang berdampak terjadinya gangguan lalu lintas sepanjang jalur Pantai Utara Jawa.

Untuk sektor perhubungan laut, Direktur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono telah mengeluarkan Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM 008/64/6/DJPL.16 tentang Pelaksanaan Pelayanan Publik serta Pengawasan terhadap Aspek Keselamatan dan Keamanan Pelayaran pada Libur Hari Raya Idul Adha 1437H 6 September 2016.

Di antaranya, memberikan pelayanan publik kepada masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap aspek keselamatan dan keamanan pelayanan pada masa libur Idul Adha dan membuat dan melaksanakan jadwal piket pegawai di lingkungan kerja masing-masing pada masa libur Idul Adha 1437H.

“Untuk sektor perhubungan udara, telah dilakukan ‘ramp check’ pesawat di Bandara Soekarno Hatta mulai tanggal 8-10 September 2016,” katanya.

Sementara itu, Hemi menyebutkan untuk sektor perkeretaapian, telah disiapkan 20 kereta api tambahan, pembentukan Posko Balai Teknik Perketaapian di stasiun KA dan daerah rawan pada 9-13 September 2016 dan pembentukan Tim Pemantauan Angkutan di Stasiun KA dan daerah rawan pada 9-13 September 2016.

Rincian sarana kereta api penumpang sebagai berikut, untuk Pulau Jawa, 232 lokomotif siap operasional (SO), 229 lokomotif satmformasi (SF), 1.559 kereta SO dan 1.452 kereta SF.

Adapun, untuk Pulau Sumatera, 215 lokomotif SO, 215 lokomotif SF, 151 kereta SO dan 124 kereta SF.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid