Jakarta, Aktual.com – Menteri ESDM yang baru, Ignasius Jonan dan Wakil Menteri, Arcandra Tahar dituntut belajar cepat untuk memahami sektor ESDM yang dikenal sebagai “lahan basah”. Hal itu dilakukan agar dapat menangani para pemburu rente yang tumbuh subur di sektor kementerian itu.
Ketua Hismawa Migas, Eri Purnomohadi lebih menekankan sektor migas supaya Menteri Jonan bisa membangun sistem yang lebih kredibel untuk memastikan tidak ada praktek mafia pada pembekian crude.
“Dia harus cepat-cepat cari wangsit supaya cepat belajarnya. Cepatlah cari gurunya biar cepat belajar. Sekarang bagian pak Jonan bagaimana pembelian BBM impor itu, Crude maupun produk, supaya nggak ada lagi mafia-mafia,” kata Eri di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (16/10).
Sementara itu, baru-baru ini telah terjadi skandal impor crude secara berturut-turut di PT Pertamina (Persero). Belum usai kasus pemalsuan komposisi minyak melalui pemenang tender yakni Glencore, lalu kemudian disusul indikasi wanprestasi impor minyak oleh Omega Butler.
Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) melihat sejauh ini tidak ada progress perbaikan yang dilakukan direksi PT Pertamina (persero) untuk memerangi keberadaan mafia migas di Perusahaan itu.
“Kasus ini kembali menegaskan bahwa rekomendasi dari tim tata kelola migas untuk memangkas kewenangan Petral ke ISC dengan penekanan transparansi dan governance yang lebih baik tidak berjalan. seperti berganti rumah, tapi orang rent seekers nya masih tetep, justru malah bisa tumbuh subur sehingga praktek rente semakin solid dan pemberantasan mafia migas cuma diangan-angan,” kata Peneliti INDEF, Mohammad Reza Hafiz kepada Aktual.com.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka