Jakarta, Aktual.com — Peningkatan sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah merupakan hal yang penting guna mengembangkan sektor konstruksi nasional agar lebih berdaya saing dan siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015.

“Pembinaan jasa konstruksi nasional harus dilakukan secara sinergis oleh pemerintah pusat, kabupaten dan kota,” kata Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yusid Toyib dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (20/11).

Menurut Yusid, ada tiga hal yang dibutuhkan dalam membina sektor konstruksi yaitu penguatan Tim Pembina Jasa Konstruksi (TPJK) Daerah, menyamakan pemahaman persepsi tata laksana dan hubungan kerja antara pemerintah pusat dan daerah, serta mengoptimalkan sistem informasi.

Ia memaparkan, penguatan pembinaan Tim Pembina Jasa Konstruksi (TPJK) daerah dilakukan melalui perbaikan kelembagaan Pemerintah Daerah dengan memastikan tugas pembinaan jasa konstruksi melekat pada unit struktural dinas teknis minimal setingkat eselon II atau eselon III.

Selain itu, ujar dia, aspek pendanaan pembinaan jasa konstruksi pemerintah Pemprov harus mengupayakan peningkatan alokasi APBD untuk pembinaan dan mengembangkan pembiayaan di luar APBD.

Kemudian, ujar dia aspek penunjukan SDM di tingkat pemerintah provinsi/kabupaten/kota juga dituntut harus berkompeten karena mereka akan menjalankan budaya perencanaan yang baik, serta memperhatikan kebutuhan daerah dalam setiap kegiatannya untuk mengutamakan kerjasama, juga melakukan pengawasan kinerja pembinaan kabupaten kota.

“Pemerintah Pusat telah menyiapkan sistem informasi sebagai alat pengawasan, namun belum dioptimalkan dan dikelola dengan baik, Sistem informasi yang kami bangun membutuhkan kontribusi dari Pemprov Kab/Kota, dan dukungan SDM harus konsisten,” ucap Yusid.

Selanjutnya, menurut dia, pemerintah pusat akan terus melakukan kesiapan infrastruktur pembinaan dan pemberdayaan, dengan melakukan penyiapan instruktur dan asesor, peningkatan kapasitas pelaksanaan proses sertifikasi dan registrasi.

Sebagaimana diwartakan, Yusid Toyib juga sejumlah kali mengutarakan harapannya agar berbagai asosiasi jasa konstruksi di Indonesia dapat mendorong kemajuan sektor konstruksi di Tanah Air.

“Banyak hal besar dan lebih penting yang dapat asosiasi berikan berupa alternatif solusi terbaik untuk kemajuan sektor konstruksi Indonesia,” katanya.

Menurut Yusid, hal tersebut khususnya dalam memperhatikan sekaligus mendorong serta aksi nyata dalam meningkatkan SDM (sumber daya manusia) sektor konstruksi.

Selain itu, ujar dia, asosiasi juga harus lebih ketat lagi menerapkan manajemen keselamatan kesehatan kerja, berinovasi dalam teknologi konstruksi, khususnya teknologi konstruksi dalam negeri, serta penggunaan alat dan material dalam negeri.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan