Jakarta, Aktual.com – Perubahan iklim akibat pemanasan global berdampak pada sektor pertanian. Padahal, sektor pertanian juga tidak lepas dari persoalan seperti ekologi, ekonomi dan sosial budaya.
“Berdasarkan laporan proyeksi penduduk Indonesia oleh BPS, jumlah penduduk meningkat 6,6 persen pada 5 tahun. Kondisi ini membutuhkan ketersediaan pangan yang berkelanjutan agar tidak menjadi instabilitas pangan nasional. Sebagai generasi muda, melalui seminar diharapkan tumbuh kesadaran menyikapi perubahan iklim yang dihadapi serta tumbuh ide-ide kreatif dan peran serta kaum muda mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Ketua Seminar Nasional, Ilman Na’afian Wirawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (7/12).
Seminar yang diadakan Mahasiswa penerima Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA) mengusung tema ‘Strategi Ketahanan Pangan Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim’. Seminar ini berlangsung di International Convention Center Institut Pertanian Bogor (IPB) dibuka oleh rektor IPB, Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc.
“Paguyuban Bisma ini terdiri dari 29 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia hasil kerjasama Indofood dengan Karya Salemba Empat (KSE),” jelasnya.
Ditempat yang sama, Head of Corporate Communicatioan Indofood Stefanus Indrayana mengungkapkan bahwa untuk mengatasi permasalahan pangan perlu keterlibatan berbagai pihak, termasuk generasi muda. Program CSR Indofood melalui program Indofood Riset Nugraha (IRN) mendukung upaya ketahanan pangan serta memberikan bantuan dana penelitian bagi para mahasiswa di bidang pangan.
“Ini adalah salah satu langkah generasi muda BISMA yang mandiri, leadership, cinta tanah air, dan peduli sesama,” jelas Stefanus.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
