Sementara langkah kedua berupa pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan menengah (IKM) agar mampu menembus pasar ekspor melalui program E-smart IKM.
“Langkah ketiga berupa pemanfaatan teknologi digital yang lebih optimal dalam perindustrian nasional seperti big data, autonomous robots, cybersecurity, cloud dan augmented reality. Dan, langkah keempat, mendorong inovasi teknologi melalui pengembangan startup dengan memfasilitasi inkubasi bisnis agar lebih banyak wirausaha berbasis teknologi di wilayah Indonesia,” terang Bamsoet.
Lebih jauh mantan Ketua Komisi III DPR RI ini meminta para pengusaha muda mendukung upaya pemerintah tersebut dengan melakukan langkah-langkah nyata di dalam proses bisnisnya. Dunia usaha sebagai pemeran utama dalam revolusi industri, menurut Bamsoet harus mampu memanfaatkan era digital dan meminimilasir efek negatifnya.
“Meskipun akan banyak usaha yang berjatuhan dan lapangan pekerjaan yang hilang akibat otomatisasi, pengusaha dan bentuk usaha baru juga dapat dipastikan akan bermunculan. Pesaing-pesaing baru yang tangguh akan berdatangan dan kita berharap mereka datang dari HIPMI,” tukasnya.
Selain Bamsoet, Diklatda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) turut dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur DKI Anies Baswedan, anggota Fraksi Nasdem DPR RI Ahmad Sahroni, Ketua Kadin Rosan P Roeslani, pengusaha Erick Thohir dan Erwin Aksa.
Artikel ini ditulis oleh: