Jakarta, Aktual.com – Meski jumlah personel ditambah, anggota polisi yang diturunkan di operasi Tinombala masih kesulitan meringkus kelompok bersenjata Santoso, di Poso, Sulawesi Tengah.

Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufhariadi mengakui, saat ini jumlah anggota Polri yang diterjunkan ada ratusan kali lipat dibanding kelompok Santoso yang tersisa 22 orang saja.

Tapi sedikitnya jumlah kelompok Santoso pula yang jadi alasan kesulitan. Ibaratnya mencari jarum di jerami. Terlebih kelompok Santoso menggunakan teknik gerilya dalam melakukan perlawanan.

“Mereka berpencar kemana-mana. Sehingga kami kesulitan menangkap mereka. Posisi dan pergerakan yang selalu berpindah-pindah,” kata Rudy di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (25/5).

Taktik pun dirubah. Strategi anti gerilya digunakan sembari mengubah teknik penyergapan. Hasilnya, 15 anggota kelompok Santoso berhasil ditangkap. “Empat tertembak,” ujar dia.

Di samping itu, pihaknya juga terus menyampaikan maklumat agar sisa kelompok Santoso segera menyerahkan diri.

“Saya sebagai penanggungjawab operasi minimalis itu tidak bangga menembak teroris. Tapi kalau memang mau menyerahkan diri kami siap. Kalau tidak kami akan melakukan langkah-langkah hukum sesuai dengan SOP yang berlaku,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: