Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubenur di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (17/11). Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan Suku Bunga Bank Indonesia sebesar 7,50 persen. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memperkirakan, upaya menjaga stabilisasi keuangan nasional di tengah dinamika ekonomi global saat ini semakin sanagat sulit. Penantian keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikkan suku bunga membuat pasar sangat berhati-hati.

“Tugas menjaga kestabilan keuangan nasional akan semakin menantang. Kajian-kajian akan sangat bermanfaat guna memberi masukan untuk mengambil kebijakan ke depan,” katanya di kantor BI Jakarta, Kamis (10/12).

Dalam tantangan kedepan, diharapkan terjadi pemulihan terhadap kondisi global atas penurunan harga komoditas dan arus investasi yang mengalir ke negara berkembang.

“BI melakukan Assesment guna mengidentifikasi kerentanan dan ketidakseimbangan sistem keuangan yang bisa dijumpai di pasar keuangan, korporasi, rumah tangga, perbankan dan lembaga non bank,” jelas Agus.

Sejauh ini BI terus menjaga kestabilan keuangan negara dan berupaya menjaga inflasi agar sesuai dengan target.

“Kalau kita pahami bahwa negara negara berkembang saat ini pertumbuhan ekonominya melemah. Ini memang ekonomi dunia melemah dan negara berkembang ikut melemah,” tutup Agus.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka