Jakarta, Aktual.com — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan, jika hadiah untuk pemenangan turnamen ‘Piala Kemerdekaan 2015’ diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena dinilai tidak menyalahi aturan.
“Betul dan tidak menyalahi aturan karena jumlahnya tidak terlalu signifikan. Jadi ini meluruskan agar tidak dianggap tidak konsisten,” demikian kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (22/10).
Menurut Gatot Dewa Broto, secara yuridis tidak akan aturan yang melarang terkait pemberian hadiah berupa uang dari APBN. Indikatornya adalah ketersediaan dari APBN dan dianggarkan untuk pemberian hadiah suatu kegiatan yang menjadi tugas Kementerian termasuk turnamen yang digelar Tim Transisi.
“Dasar hukumnya adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,” kata pria yang juga merupakan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu.
Turnamen Piala Kemerdekaan 2015 yang digagas oleh Tim Transisi diikuti 24 klub yang semuanya berasal dari Divisi Utama. Turnamen sendiri dimulai pada 15 Agustus dan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Maulana Yusuf Serang Banten.
Saat ini pertandingan telah usai dan PSMS Medan dinobatkan sebagai juara. Partai final di Gelora Bung Tomo Surabaya, 22 September, tim yang berjuluk Ayam Kinantan itu mengalahkan Persinga Ngawi dengan skor 2-1 meski sebelumnya tertinggal terlebih dahulu.
Dengan kemenangan tersebut, PSMS Medan berhak mendapatkan hadiah utama sebesar Rp1,5 miliar. Sedangkan, Persinga Ngawi berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp1 miliar. Untuk posisi tiga adalah Persiba Bantul dan Persepam MU yang keduanya berhak mendapatkan hadiah Rp500 juta.
“Yang dibayar menggunakan dana APBN hanya hadiah. Untuk yang lain-lain seperti ‘match fee’ berasal dari sponsor,” kata Gatot menegaskan.
Informasi yang berkembang, para juara Piala Kemerdekaan akan diundang oleh Tim Transisi ke Jakarta, Jumat (23/10). Kemungkinan besar mereka akan menerima hadiah yang selama ini dijanjikan.
Peserta turnamen ‘Piala Kemerdekaan’ terbilang cukup beruntung karena akomodasi selama pertandingan ditanggung oleh Tim Transisi. Selain itu setiap pertandingan juga mendapatkan ‘match fee’ meski sempat ada kendala karena pembayaran terlambat.
Artikel ini ditulis oleh: