Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi saat berdialog dengan para petani kopi di Bukit Jangihe Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (6/1/2022). Foto: Hilmi/Aktual
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi saat berdialog dengan para petani kopi di Bukit Jangihe Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (6/1/2022). Foto: Hilmi/Aktual

Tasikmalaya, Aktual.com – Ada momen yang menarik saat kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi di Kebun Kopi Bukit Jangihe Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (6/1/2022).

Di tengah dialognya bersama para petani kopi, Wamentan Harvick menelpon langsung Kepala Atase Pertanian (Attani) di Roma Italia, Ida Ayu Ratih. Dalam percakapannya, Harvick ingin menanyakan soal peluang pemasaran kopi asal Indonesia ke Eropa, khususnya Italia.

“Kira-kira apa peluang produk kopi kita di Italia, Bu?” tanya Harvick kepada Ida Ayu Ratih.

Wanita yang akrab disapa Ratih itu pun memberikan tanggapan. Menurutnya, peluang produk kopi Italia, ada dua jenis kopi yang diminati yakni arabica dan robusta. Misalnya di wilayah Italia bagian utara lebih banyak kopi arabica, sementara di Italia bagian selatan itu lebih dominan jenis kopi robusta.

Ratih menambahkan Indonesia memiliki peluang untuk memasarkan produk kopinya di Eropa. Sebab kebutuhan kopi di sana mencapai 500 ribu ton yang dipasok dari Brazil.

“Kebutuhan kopi di Eropa itu lebih dari 500 ribu ton, karena pemasok utama itu dari Brazil. Namun saat ini Brazil sedang mengalami penurunan sehingga Indonesia ada peluang,” ujarnya.

Adapun negara tujuan ekspor kopi Indonesia tertinggi ke Jerman. Kemudian di susul Italia. Namun dampak pandemi membuat volume ekspor tersebut berkurang.

Meski demikian, Ratih mengungkapkan peluang ekspor kopi ke Italia tetap tinggi. Pasalnya jenis kopi asal Indonesia banyak peminat di Eropa.

“Tapi tidak menutup kemungkinan untuk pemasaran kopi di wilayah Eropa dan Italia karena memang kopi-kopi Indonesia banyak diminati disini, terutama karena mereka memiliki sistem yang nge-blend sendiri,” ucapnya.

Dalam kunjangan kerjanya tersebut, Wamentan Harvick juga turut melakukan penanam biji kopi arabica serta peletakan batu pertama pembangunan Unit Pengolahan Hasil (UPH) kopi.

Sebelumnya, Harvick juga turut meresmikan Koperasi Produsen Karya Al Mahmud Mubarok (Kalam) yang digadang-gadang akan menjadi off taker bagi petani di Tasikmalaya.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi