Jakarta, aktual.com – Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menghadiri rangkaian deklarasi Relawan Rhoma Irama for Prabowo-Sandi (PAS), di markas Soneta, Jalan Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengajak masyarakat untuk mewujudkan swasembada dari pangan, energi, hingga air sebagai wujud Indonesia berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari).
“Kita harus swasembada pangan, beras harus tersedia, pangan harus terjangkau dan kami yakin mampu,” kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (28/10).
Dia menilai Indonesia harus swasembaga pangan sehingga rakyat tidak perlu lagi impor makanan, karena akan menghancurkan masyarakat sendiri, petani dalam negeri.
Prabowo mengatakan Indonesia harus swasembada energi bahan bakar karena saat ini yang tersedia adalah hasil impor yang akan menggerus keuangan negara.
“Hari ini kita impor (minyak mentah)lebih dari satu juta barel lebih setiap hari kalau sekarang harga BBM 80 dollar per barel, dan diperkirakan akan naik. Berarti 80 juta dollar lebih dalam 10 hari, dan setiap bulan mencapai 3 miliar dollar lebih,” paparnya.
Menurut dia, Indonesia yang dianugerahi lahan subur dan luas, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan menanam jenis tanaman yang bisa menghasilkan energi bahan bakar.
Dia mengatakan Indonesia punya 80 juta hektare yang sudah rusak padahal bisa dimanfaatkan dengan menanam yang bisa menghasilkan bahan bakar, seperti singkong, aren, jarak.
“Bayangkan kalau hutan yang rusak kita tanam singkong, aren dan jarak yang bisa dikonversi menjadi ethanol, kita tidak usah impor. Dan kalau kita tanam 20 juta hektare itu berapa orang yang dapat bekerja,” terang Mantan Danjen Kopassus itu.
Selain itu Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus swasembada air karena air bersih dari tanah Indonesia harus dibeli oleh rakyatnya sendiri.
Dia berharap terkait persoalan air jangan dianggap ringan karena dirinya baru bertemu pakar-pakar air terbaik dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan 2025 dunia akan krisis air. Dia mencontohkan di Ibu kota Jakarta, sudah banyak masyarakat yang beli air untuk kebetuhannya.
Antara
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang