Jakarta, Aktual.com — Seorang remaja (15) yang ditangkap oleh polisi, akan dieksekusi di Arab Saudi dalam beberapa hari ke depan.
Abdullah Al-Zaher yang sekarang berusia 19 tahun, ditangkap karena menghadiri aksi demonstrasi (memprotes kebijakan rezim Kerajaan Arab Saudi), empat tahun yang lalu. Dan kini menghadapi eksekusi sebagai bagian dari tindakan keras terhadap perbedaan pendapat oleh negara Saudi.
Abdullah baru saja pindah ke sebuah sel baru dalam kurungan tersendiri dan aktivis khawatir ia bisa dieksekusi dengan memenggal kepalanya dalam waktu dekat.
Sebelum memindahkan remaja tersebut, dibantu oleh rekannya, Ali Al Nimr – seorang pelaku remaja yang juga telah dijatuhi hukuman mati setelah penangkapannya di usia 17 tahun-meskipun sebelumnya PBB mengeluarkan seruan mendesak untuk menghentikan eksekusi itu.
Ayah Abdullah Al Zaher, Hassan al-Zaher, mengatakan kepada Guardian, “Tolong bantu saya menyelamatkan anak saya dari ancaman kematian.”
“Dia tidak pantas untuk mati hanya karena ia ikut serta dalam aksi demo.”
Sementara itu, kelompok kampanye ‘Reprieve’ mengklaim bahwa Abdullah dipukuli oleh polisi selama penangkapannya pada 2012 lalu. Dan, Abdullah disiksa untuk menandatangani pengakuan palsu.
Masa depan Abdullah nampaknya akan suram menyusul setelah munculnya berita di media pro pemerintah Saudi, menunjukkan eksekusi segera 52 tahanan. (Sumber: Metro.Co.UK, BBC.Co.Uk)
Artikel ini ditulis oleh: