Temanggung, Aktual.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menyampaikan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) yang dicanangkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dapat mendorong produktivitas sektor pertanian.
Hal ini disampaikan saat menghadiri Soft Opening KTN di kawasan Embung Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (27/7/2022).
“Selain dapat meningkatkan kapasitas ekonomi dan edukasi bagi para eks narapidana terorisme (Napiter), KTN merupakan bentuk sinergi antar kementerian/lembaga dalam mendorong produktivitas pangan,” kata Wamentan Harvick saat memberikan sambutan.
Ia mengatakan peningkatan produksi pangan di KTN ini sejalan dengan program Kementan yakni Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Secara keseluruhan, nilai ekspor komoditas pertanian meningkat dari Rp390,16 triliun di tahun 2019 menjadi sebesar Rp625,04 triliun di tahun 2021.
“Kementan sendiri punya program Gratieks. Alhamdulillah tiap tahun tren pertumbuhannya selalu positif. Diharapkan adanya KTN ini dapat menambah neraca ekspor komoditas pertanian kita,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Wamentan Harvick juga turut memberikan dukungan melalui penyerahan bantuan berupa bibit kopi, pupuk organik, hingga alat mesin pertanian (alsintan) kepada mitra deradikalisasi.
Ia berharap bantuan dari Kementerian Pertanian itu dapat bermanfaat untuk kegiatan KTN ini
“Maka pada kesempatan ini, di kawasan yang juga termasuk ke dalam kawasan food estate kita, kami dari Kementan juga memberikan dukungan berupa alsintan, benih kopi, dan pupuk organik. Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk kegiatan ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan program KTN ini merupakan program deradikalisasi berbasis ekonomi dengan melibatkan para narapidana terorisme (napiter).
Selain untuk meningkatkan kapasitas ekonomi, KTN juga disebut menjadi sarana edukasi dalam kontra-narasi ekstrimis.
“Jadi program ini tidak hanya aspek ekonomi saja, tetapi juga edukasi untuk kontra-narasi ideologi-ideologi kekerasan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nur Baya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Bupati Temanggung, jajaran Forkopimda Kabupaten Temanggung, hingga sejumlah pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan di Jawa Tengah.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi