Jakarta, Aktual.com – Calon gubernur DKI nomor urut tiga, Anies Baswedan secara tiba-tiba ikut hadir dalam acara Sosialisasi Hasil Muktamar XXX, Lirboyo, 1999 tentang Memilih Pemimpin di Non Muslim, di Kantor PWNU DKI, Sabtu (15/3).
Kehadiran Anies ini, disebutnya karena ada undangan dari PWNU DKI. “Iya ini undangan saja. Sebagai tamu. Yang jelas saya bersyukur atas dukungan PWNU ini,” jelas Anies.
Menurutnya, dia sangat bersyukur ikut mendengarakn secara langsung penjelasan dari para kyai itu. Dan dalam kesempatan itu, Anies juga berharap bisa menjadi pemimpin aman dan adil jika terpilih nanti.
“Karena seorang pemimpin itu sejatinya harus membawa rasa keadilan bagi masyarakatnya, apapaun identitas para pemilihnya. Dan di Jakarta nyaris tak ada keadilan, baik kedilan ekonomi maupun keadilan sosial,” ungkap Anies.
Salah satu yang paling mencolok adalah kesenjangan ekonomi terutama di wilayah Jakarta Barat. Pasalnya, di sana di sebelah orang kaya raya, tapi di sampingnya orang yang miskin sekali.
“Keadilan ini harus diciptakan oleh pemimpin Jakarta nantinya. Kami akan kembalikan keadilan itu,” kata Anies.
Di tempat yang sama, Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta KH Mahfudz Asirun mendoakan agar pasangan Anies-Sandiaga Uno menyebutkan, bahwa orang muslim itu wajib memilih pemimpin yang muslim juga.
“Atas dasar hasil Muktamar di Lirboyo yang ke 30 tahun 1999 jadi kita doakan Anies-Sandi jadi pemimpin DKI Jakarta. Saya sebagai Rois Syuriah di DKI meminta wagra muslim memilih pemimpin muslim. Karena wajib hukumnya,” ujar dia.
Hadir dalam acara tersebut, para kiai-kiai dari PBNU dan PWNU, dan Anies sendiri didampingi Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana alias Haji Lulung, serta mantan Panglima TNI, Djoko Santoso.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan