ISBI Bandung

Jakarta, Aktual.com – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menyikapi berita berjudul “Isu Plagiasi Ramaikan Pemilihan Rektor Baru ISBI Bandung” dan mengajukan hak jawab atas pemberitaan tersebut.

1) Artikel tulisan berjudul “Rika Rafika & Rita Tila Sinden di Era Globalisasi”, dalam buku berjudul Perempuan Indonesia Dulu dan Kini, yang dianggap memplagiasi tulisan yang berasal dari wikipedia dan sumber laman internet : blogspot, adalah tuduhan yang belum terbukti keakuratannya.

2) Apa yang dituduhkan, sesungguhnya merupakan tambahan revisi dari sumber Rita Tila, setelah mereview artikel tersebut, melalui e-mail Rika Rafika dan Rita Tila kepada EC tanggal 10 Desember 2018, untuk melengkapi hasil wawancara langsung kepada yang bersangkutan. Dengan narasumber yang sama dan penjelasan tertulis dari narasumber, sangat mungkin terjadi kesamaan sebagaimana informasi yang sudah menjadi domain publik.

3) Terkait pemberitaan tuduhan dan penghakiman plagiasi atas tulisan terkait dengan Titim Fatimah dan Upit Sarimanah, didapatkan dari hasil wawancara dengan Euis Komariah dan Tati Saleh. Demikian halnya informasi-informasi tentang Tati Saleh dan Euis Komariah diperoleh langsung dari yang bersangkutan sebagai sumber primer dalam rangka penelitian Disertasi (EC) pada tahun 2004.

4) Seharusnya wartawan dapat melakukan rekonfirmasi dan check and recheck sebagaimana diatur dalam kode etik jurnalistik, terhadap sumber tilisan EC (Rika Rafika & Rita Tilka), sesuai dengan prinsip dasar kerja jurnalistik, “menguji kebenaran, menyampaikan informasi yang benar, dan akurat. Selain kepada kedua nara sumber tersebut, wartawan dapat melakukan rekonfirmasi ke ISBI Bandung melalui Tim “Kode Etik” yang dibentuk ISBI Bandung untuk melakukan pemeriksaan konfirmasi dan klarifikasi atas tuduhan tersebut, dan kualifikasi data dalam kategori bagaimana yang dijadikan sebagai alasan tuduhan tersebut.

5) Isu yang diberitakan tersebut, sesungguhnya tidak terkait langsung dengan pemilihan Rektor ISBI Bandung. Maka judul tulisan tersebut sangat tidak relevan dengan masalah pemilihan rektor.

6) Kami sebagai pimpinan di ISBI Bandung keberatan atas isi pemberitaan tersebut, yang sangat merugikan, mencemarkan, dan merusak kredibilitas ISBI Bandung dan EC sebagai akademisi yang berada dalam naungan kami.

Catatan Redaksi:

Pemuatan hak jawab ini sekaligus sebagai permintaan maaf redaksi kepada ISBI Bandung dan pembaca atas ketidakberimbangan dan ketidakakuratan berita

Artikel ini ditulis oleh: