Sementara, seorang penjual makanan di Kilometer 8 Kecamatan Penajam, Hadi juga mengaku kelangkaan elpiji tiga kilogram sudah terjadi sejak sebulan terakhir.

Di wilayah Penajam hingga Petung menurut ia, sangat sulit mencari elpiji tiga kliogram tersebut, kalaupun ada harganya sudah melonjak.

“Biasanya saya beli elpiji 3 kilogram di pengecer hanya Rp22.000 tetapi sekarang sudah Rp25.000, bahkan ada pengecer yang menjual dengan harga Rp27.000 per tabung,” ucap Hadi.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara Rusli, saat dihubungi terpisah menyatakan, sudah menerima laporan dari masyarakat terkait kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi.

Ia menduga ada pangkalan atau agen yang bermain dengan menyebar elpiji tiga kilogram ke warung, toko serta mini market, dan instansi tidak segan-segan mengeluarkan sanksi bagi agen atau pangkalan yang terbukti melakukan pelanggaran dengan menjual elpiji tidak seseuai ketentuan.

“Kami akan lakukan inspeksi ke lapangan untuk memperoleh data dan masukan dari setiap agen atau pangkalan elpiji karena HET ditetapkan sebesar Rp20.000 per tabung. Sebenarnya, warung, toko dan mini market tidak boleh menjual elpiji karena tidak memiliki izin,” tambah Rusli.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka