Jakarta, aktual.com – Kelompok Hamas menyatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza melalui negosiasi tidak langsung dengan Israel yang difasilitasi di Mesir. Dalam kesepakatan tersebut, Hamas menyatakan kesiapannya untuk melakukan pertukaran tahanan dengan pihak Israel.
Sebagaimana dilaporkan AFP pada Kamis (9/10/2025), Hamas menyebut bahwa mereka “telah mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang di Gaza, penarikan pendudukan, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pertukaran tahanan.”
Hamas juga meminta Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar menekan Israel untuk sepenuhnya melaksanakan isi perjanjian tersebut dan “tidak membiarkannya mengelak atau menunda-nunda implementasi dari apa yang telah disepakati.”
Dalam pernyataannya, Hamas menyebut bahwa pertukaran sandera dan tahanan Palestina akan dilakukan dalam waktu 72 jam setelah perjanjian mulai dijalankan. Mereka menegaskan bahwa warga Israel yang ditawan akan ditukar dengan hampir 2.000 tahanan asal Palestina.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump telah mengumumkan bahwa Israel dan Hamas berhasil menyetujui proposal perdamaian terkait konflik di Gaza. Kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan perdamaian tahap pertama.
“Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Tahap pertama Rencana Perdamaian kami,” ujar Trump melalui akun jejaring sosial miliknya, Truth Social, sebagaimana dikutip AFP pada Kamis (9/10).
Trump juga menjelaskan bahwa kesepakatan tahap pertama ini mencakup pembebasan seluruh sandera, serta penarikan pasukan Israel dari Gaza menuju wilayah yang telah disepakati bersama.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















