Jakarta, Aktual.co — Pengamat Psikologi Politik Hamdi Muluk menyebut, pengangkatan kalangan profesional atau non partai politik sebagai menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK tidaklah ideal.
“Menteri itu adalah perpanjangan tangan dari parpol yang nantinya akan diuji kemampuan politiknya,” kata dia di Jakarta, Minggu (21/12).
Dia mengatakan, sebaiknya pengangkatan menteri itu harus berasal dari parpol karena telah teruji memiliki kemampuan dalam berpolitik. “Political skillnya teruji,” ujarnya.
Dia pun meragukan pengangkatan kalangan profesional seperti CEO untuk menjadi menteri. “Saya ragu karena CEO itu kan otaknya mau untung terus, saya ragu bagaimana menyesuaikan dengan ideologi yang harusnya pro rakyat, kesejahteraan,” ujarnya.
Dengan itu, maka saat ini akan terjadi menteri yang ‘gagap politik’ karena tidak memiliki pengalaman dalam bidang itu.
Hamdi mengatakan kemungkinan Jokowi mengambil kalangan profesional adalah karena orang-orang di kalangan parpol hanya sedikit yang mumpuni. Untuk itu, dia juga menyarankan agar parpol segera melakukan perombakan untuk menghasilkan kader yang berkualitas.
“Reformasi total. Orang baik kalau mau masuk parpol jangan dipersulit. Selama ini orang baik masuknya ke sektor privat, tidak ke sektor publik karena suka dipersulit oleh parpol,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu














