Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais mengatakan bahwa pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) dari 14 yang disandera kelompok bersenjata di Filipina merupakan keberhasilan diplomasi multijalur.

“Dari 14 WNI yang disandera memang sudah dibebaskan 10, tentu apresiasi usaha pemerintah, tapi juga akui bersama-sama ini sebenarnya bagian dari efektivitas diplomasi multijalur, diplomasi yang memanfatkan seluruh jalur,” sebut Hanafi saat dihubungi, di Jakarta, Senin (2/5).

“Tidak hanya pemerintah tapi juga nonparpol, aktivis perdamaian kemudian kelompok agama. Kemudian juga tentu kelompok swasta, perusahan sendiri yang punya tanggung jawab utama untuk membebasakan sandera itu karena anak buah kapal (ABK) mereka,” tambah dia.

Disamping memberikan apresiasi terhadap pembebasan 10 WNI yang disandera, diharapkan metode yang sama dapat membebaskan 4 WNI lain yang saat ini masih disandera.

“Jadi apresiasi diplomasi multijalur yang diinisiasi semua pihak dan tentu berharap keempat sandera selamat dengan sehat,” sebut dia.

Ketika ditanyakan apakah rentan waktu pembebasan yang dilakukan terlalu lama, Hanafi mengatakan bahwa dalam proses pembebasan bukan soal waktu melainkan fokus pada upaya penyelamatannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang