Dingin di luar, dingin di hati. Tak bisa kuhangati dengan perapian. Tak bisa kusemangati dengan nyanyian.

Dimanakah kutemukan sinar mentari yang bisa mencairkan kebekuan impian. Dimanakah kutemukan spirit yang bisa menghidupkan gairah arung jiwa.

Dingin di luar, dingin di dalam membekukan jiwa. Daya cipta redup. Jantung hati tak bedenyut. Darah kata tak lagi mengalir. Hidup dijalani dengan mati rasa.

Dimanakah kutemukan percaya yang bisa membangkitkan asa. Dimanaka kutemukan haluan yang bisa menuntun langkah. Dimanakah kutemukah kasih yang bisa menghidupkan rasa.

Dingin di luar, dingin di dalam, harus kutemukan pemantik apinya di kedalaman diri. Dalam pijar terang pikir, nyala sukma, dan kobar karsa, di tengah muram cuaca nurani dan visi bangsa.

 

Makrifat Pagi, Yudi Latif

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin