Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersiap melakukan Rapat dengar Pendapat dengan Komisi III DPR, Jakarta, Selasa (29/11). Komisi III meminta penjalasan tentang perkembangan pembangunan pasar Turi Surabaya ke Risma. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pemilihan Gubernur Jawa Timur akan digelar tahun 2018. Beberapa nama pun sudah mulai dilirik oleh partai politik. Nama Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf serta nama Khofifah Indar Parawansa pun masih kuat dalam perekrutan kandidat.

Selain dua nama tersebut, sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menjadi incaran parpol. Setelah PAN, kini nama Risma juga masuk radar Partai Hanura Jatim.

Di hadapan wartawan, Sekretaris DPD Hanura Jatim Warsito menilai, Risma cukup mumpuni untuk memimpin Jawa Timur mendatang.

“Kerja nyata Bu Risma sudah terlihat prestasinya. Itu tidak bisa diabaikan begitu saja. Kita dorong pemimpin Jatim adalah yang terbaik,” kata Jatim Warsito, Selasa (31/1).

Risma, kata Warsito, memiliki etos kerja yang tinggi dan bersih. Tidak ada salahnya jika Hanura Jatim membawa nama Risma untuk referensi bagi Partai Hanura dalam menentukan pilihan Pilgub mendatang.

Meski hingga saat ini Hanura belum melakukan penjaringan kandidat secara resmi, kata Warsito, kader partainya yang di akar rumput menginginkan kader Hanura ikut dalam Pilgub Jatim.

Di tempat terpisah, nama Risma memang sudah dikenal, bahkan mendunia terutama di kawasan Asia. Namun, warga pulau pulau terpencil justru tak mengenal nama Risma.

“Kalau Risma, saya nggak tahu. Pernah dengar namanya, tapi ya sudah lupa, siapa dia itu,” kata warga kepulauan Sapudi, Madura, Jawa Timur, Ahmad Rois, kepada Aktual.com.

Di pulau terpencil seperti Sapudi, Sapeken dan sekitarnya, listrik masih menjadi kendala. Sehari, listrik hanya menyala empat jam.

“Itu pun nyalanya pas jam-jam kita ke sawah. Jadi nggak pernah lihat televisi atau berita. Di sini juga jarang yang punya televisi.”

Di Jawa Timur, dari sekian kandidat yang dimunculkan, warga Sapudi hanya mengenal dua nama, yakni Syaifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa. Sebab, sebelumnya kedua kandidat itu dua kali bersaing merebut kursi Jawa Timur.

“Di sini masih kental ulamanya. Kalau ulama atau tokoh bilang pilih si A, semuanya pilih si A, biarpun nggak kenal. Tapi, setahu saya semuanya di sini masih pilih gus ipul (Syaifullah Yusuf). Nggak tahu ke depannya.”

Laporan: Ahmad H Budiawan

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu