Jakarta, Aktual.co —Sekretaris Fraksi Hanura DPRD DKI Jakarta, Veri Yonnevil, mengaku kesal dengan adanya rapat sembunyi-sembunyi yang dilakukan pimpinan dewan dalam bagi-bagi posisi Ketua Komisi di DPRD.
Dia pun menilai rapat itu sepihak karena hanya melibatkan Ketua DPRD DKI dan empat orang wakilnya saja, tanpa kehadiran para ketua fraksi.
Kelima pimpinan yang dimaksudnya yakni, Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi dari Fraksi PDI-P, Wakil Ketua Abraham Lunggana dari PPP, Wakil Ketua Triwicaksana dari PKS, Wakil Ketua M. Taufik dari Gerindra, dan Wakil Ketua Ferial Sofyan dari Demokrat.
Adanya aroma ‘setingan’, menurut Veri sangat kuat. Sehingga tidak ada satupun ketua fraksi di DPRD yang hadir saat rapat digelar.
“Rapatnya kemarin (Rabu) di sini (Hotel Grand Mercure). Mereka itu kucing-kucingan. Saat jam dua itu ada (ketua Fraksi) yang tidur, ada yang pergi, ada yang alasan kebakaran lah. Pokoknya sengaja diciptakan deh itu alasan,” ucapnya kesal, saat ditemui Aktual.co, di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Kamis (16/10).
Veri pun menuding tujuan rapat dilakukan secara diam-diam adalah demi bagi-bagi kekuasaan semata. “Karena mereka haus kekuasaan pastinya,” ucapnya.
Saat ditanya apakah penentuan ketua komisi kemungkinan akan berakhir melalui metode voting, Veri menggeleng. Kata dia untuk saat ini jangan dulu bicara voting, karena metode musyawarah pun belum membuahkan hasil.
“Gak usah bicara metode-metode voting, kita bukan mencari yang menang atau yang kalah. Kita (Hanura) menyikapi karena kerakusan ketamakan, sehingga mengorbankan kepentingan rakyat,” ucapnya.
Ditegaskannya, tidak pernah ada dalam sejarah perpolitikan dalam pembentukan kelengkapan dewan DPRD tidak melibatkan ketua fraksi-fraksi.
Aktual.co sudah mencoba menghubungi para pimpinan DPRD untuk mengkonfirmasi pernyataan Veri. Namun hingga tulisan ini diturunkan belum ada satu pun jawaban dari mereka.
Artikel ini ditulis oleh: