Jakarta, Aktual.com – Internal pengurus Hanura DKI tengah ‘menghangat’. Friksi muncul pasca muncul kabar ada sebagian kader yang ingin partai besutan Wiranto itu mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017. Sedangkan sebagian lain tidak setuju.
Dari sumber Aktual.com di internal Hanura, saat kabar ada sebagian pengurus bakal mendukung Ahok berhembus Senin (14/3) lalu, sejumlah kader Hanura DKI yang berseberangan menggelar pertemuan informal. Menurut pengakuan salah seorang pengurus Hanura DKI yang hadir dalam pertemuan di sebuah restoran di Menteng itu, disepakati beberapa hal.
Pertama, mereka sepakat tidak mendukung Ahok di Pilkada 2017. Alasannya kinerja Ahok dianggap belum ada yang baik. “Terlihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI yang tidak sesuai target,” ujar si sumber, kepada Aktual.com, Rabu (16/3).
Dia menambahkan kalau dirinya serta beberapa pengurus Hanura DKI lainnya menyatakan bakal mundur sebagai fungsionaris Hanura DKI. “Karena saya enggak mau Hanura DKI kelihatan ada konflik,” tutur dia. Namun, niatan itu ditahan oleh kader-kader lain.
Lebih jauh si sumber mengungkapkan, keinginan untuk mundur juga disuarakan seluruh pengurus DPC Hanura Jakarta Timur. “Serius, kita enggak ada main-main (ingin mundur) karena hati nuraninya sudah mati,” ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, DPP Hanura dikabarkan telah menyatakan mendukung Ahok pada Pilkada DKI 2017, Senin (14/3) lalu. Dari informasi yang dihimpun, keputusan untuk mendukung Ahok diambil dalam rapat yang digelar DPP Hanura belum lama ini. Bahkan disebutkan pula kalau deklarasi dukung Ahok akan segera digelar secepatnya. Ketua DPP Hanura Dadang Rusdiana bahkan menyebut pengumuman dilakukan dalam 2-3 hari ke depan.
Namun pernyataan Dadang menuai kecam dari Wakil Ketua DPD Hanura DKI, Rahmat HS. Kata Rahmat, pernyataan Dadang tidak sesuai dengan prosedur yang telah disepakati. Dimana pengumuman calon yang bakal diusung dilakukan usai proses di tingkat pengurus ibukota rampung.
Artikel ini ditulis oleh: