Jakarta, Aktual.com – Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana menilai Koalisi Kekeluargaan 7 Partai bukanlah sebuah ancaman bagi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang.
“Kita mesti optimis elektabilitas Ahok masih jauh dari calon-calon yang lain. Jadi, munculnya koalisi kekeluargaan bukan ancaman buat Ahok. Kita masih optimis masih bisa memenangkan pilkada DKI Jakarta. Tapi kita tidak meremehkan. Kita menyambut baik saja lah,” ujar Dadang di Jakarta, Selasa (9/8).
Lebih lanjut, Sekretaris Fraksi Hanura di DPR ini mengatakan pada dasarnya parpol pendukung Ahok sudah siap dengan berbagai strategi untuk mempertahankan kemenangan. Yang sebenarnya, kata dia, dari hasil survei Ahok masih relatif daripada calon yang lain.
“Bagi kita bagaimana mempertahankan sampai akhir pemungutan suara sampai TPS,” katanya.
Meski demikian, Dadang memprediksi koalisi kekeluargaan tersebut tak akan bertahan lama. Berbeda dengan koalisi yang dibentuk Golkar, NasDem, dan Hanura.
“Ya ini kan politik dinamis. Belum tentu 7 partai ini bersatu terus. Tapi yang jelas kalau koalisi kita Golkar-Hanura-NasDem, itu relatif solid. Tidak mungkin pecah lagi. Sudah fix untuk dukung Ahok,” tuturnya.
Dadang menyebut, koalisi kekeluargaan justru akan riskan goyah dan terpecah. Karena banyaknya parpol yang tergabung di dalamnya.
“Yang goyang itu bukan yang tiga ini, tapi justru yang goyang adalah koalisi kekeluargaan. Semakin banyak partai semakin sulit terkendali. Semakin banyak kepentingan yang dibawa. Maka potensi ‘goyang-goyang’ lebih besar koalisi kekeluargaan ketimbang kita,” cetusnya.
Apalagi, ada kedekatan antara Ahok dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu, menjadi salah satu faktor “goyangnya” koalisi kekeluargaan.
“Karena ada faktor kedekatan Bu Mega dengan Ahok. Demikian juga Ahok dengan keluarga PDIP sudah dekat. Jadi, sebenarnya yang goyang itu sebelah sana. Kita berharap “goyang-goyangan” itu berdampak baik bagi kita. Jadi yang sebelah sana bisa goyang-goyang ketimbang sebelah sini,” pungkas Dadang. (Nailin In Saroh)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid