Jakarta, Aktual.com — Politisi Partai Hanura Miryam S. Haryani menilai keputusan pemerintah yang tetap melanjutkan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dengan menggandeng China adalah sebuah keputusan yg sangat dipaksakan.
“Bisa jadi ada yang sedang bermain dengan mencoba meraih keuntungan pribadi dari proyek ini,” ujar Miryam di Jakarta, Jumat (2/10).
Menurut Anggota Komisi V DPR ini, selain dipaksakan, konsep proyek ini juga tidak matang. Terbukti dengan permintaan presiden agar kecepatan kereta ini diturunkan dari rencana semula.
“Apabila kecepatan kereta diturunkan berarti namanya bukan kereta cepat lagi dong, disinilah saya melihat ketidakjelasannya,” cetus Miryam
Selain itu, lanjutnya, persoalan alasan kerjasama dalam bentuk B to B terkesan akal-akalan.
“Bagi saya juga hanya akal-akalan saja, toh sama aja isi kerjasamanya tetap berupa pinjaman dan pihak yang bertanggungjawab adalah perusahaan milik negara. Secara tidak langsung tetap pemerintah yang bertanggungjawab atas kerjasama itu hanya kemudian dikaburkan biar tidak semakin kencang kritikan dari publik,” ungkap Ketua Umum Srikandi Hanura ini.
Sementara itu, kata Miryam, proyek yang tak jelas urgensinya ini juga sangat menyakiti rakyat Indonesia. Khususnya masyarakat yang berada diluar pulau Jawa.
“Terlebih yang hari ini masih berperang melawan asap yang tak kunjung mereda. Pemerataan pembangunan antara jawa dan luar jawa nampaknya semakin jauh dr harapan jika sikap pemerintah masih terus seprti ini,” tandasnya
Artikel ini ditulis oleh: