Jakarta, Aktual.co —Pemprov DKI Jakarta akan menghapus cara menghimpun dana sumbangan Palang Merah Indonesia (PMI) dari masyarakat lewat kupon. Disinyalir kupon-kupon itu banyak yang dipalsukan. Untuk itu, Pemprov DKI akan menyiasati kebutuhan dana PMI dengan menyertakan pengusaha-pengusaha di Jakarta untuk menyumbang.
“Kadang ada yang suka bohong, palsukan kupon tapi bilangnya kupon PMI. Makanya saya bilang kumpulkan pengusaha saja biar jelas,” ujar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat acara Jamuan Makan Malam Bulan Dana PMI di Balai Kota, Senin (8/12).
Ia mengatakan dana yang dibutuhkan PMI sebanyak 41,7 miliar rupiah sangat berguna bagi masyarakat yang membutuhkan. “Rp 41 miliar walaupun menurut bapak gak banyak, tetapi buat rakyat itu banyak sekali manfaatnya.”
Namun jika program bulan dana PMI dari pengusaha gagal, Pemprov DKI memilih untuk meminta bantuan Bank DKI. “Tulis surat Bank DKI untuk buat form kesediaan autodebet. Jadi seperti sumbangan Unicef, Unesco atau WWF,” ujarnya.
Pemprov DKI pun berencana untuk menyumbang sebesar Rp 40 miliar untuk PMI. “DKI kasih Rp 40 miliar. Tadi sudah bilang dengan Bu Rini (Sutiyoso),” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: