Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) mengaku membutuhkan waktu sekitar lima tahun agar pihaknya mampu memproduksi BBM jenis RON 92 (Pertamax).

Pasalnya, selama ini Pertamina masih melakukan persiapan dan mematangkan langkah-langkah yang tepat untuk melaksanakan wacana kebijakan tersebut.

“Soal kesiapan produksi RON 92, dalam lima tahun ke depan Premium tidak lagi diproduksi,” ujar Direktur Pengolahan Pertamina, Rahmat Hardadi di Gedung Pertamina Jakarta, Rabu (31/12).

Langkah-langkah yang akan dipersiapkan tersebut antara lain, optimalisasi di sektor internal, konversi minor termasuk mengurangi gap antara RON 88-92. Namun, menurutnya, langkah tersebut bisa dilakukan jika kilang minyak Pertamina sudah jauh lebih baik keadaannya.

“Ini yang akan kami kejar dan akan betul-betul mandiri jika semua kilang memang sudah terbangun,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan telah menerima rekomendasi dari tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) terkait penghapusan RON 88 dan menggantinya dengan RON 92. Namun, Sudirman masih memberikan waktu kepada Pertamina selama dua tahun untuk mempersiapkan diri agar dapat menghasilkan BBM jenis RON 92.

“Mudah-mudahan dalam dua tahun bisa segera dilaksanakan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: