Jakarta, Aktual.co — Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras dan Kanselir Jerman, Angela Merkel mensinyalkan nada perdamaian di puncak Berlin, namun masih belum ada kepastian mengenai pencegahan Athena dari kerugian. Merkel mengatakan, bahwa dirinya ingin melihat ekonomi Yunani tumbuh.
Kedua negara tersebut sebelumya berselisih atas upaya Yunani dalam bernegosiasi ulang persyaratan ‘bailout’ internasional.
“Kami ingin Yunani menjadi kuat secara ekonomi, kami ingin Yunani untuk tumbuh, dan bisa mengatasi pengangguran yang tinggi,” tegas Merkel, demikian dilansir BBCBusiness, Selasa (24/3).
Lebih lanjut dikatakan dia, kedua negara tersebut berbicara sebagai mitra dalam Uni Eropa dan NATO untuk menghadapi tantangan geopolitik yang sama.
“Kami berdua memiliki kepentingan dalam membangun kerjasama berdasarkan kepercayaan.”
Menurut Merkel, sebagai salah satu dari 19 negara zona Euro, Jerman tidak dalam posisi untuk memutuskan program reformasi Yunani tersebut sesuai atau tidak. Kelembagaan yang akan menilai ini pada tempatnya.
Tsipras mencatat, bahwa hampir lima tahun sejak awal ‘bailout’ Yunani diperlukan penyesuaian fiskal besar-besaran di negaranya. Kerugian mncapai 25 persen dalam produk domestik bruto (PDB), dan pengangguran meningkat hingga 60 persen.
“Ini belum menjadi kisah sukses,” pungkas Tsipras.
Artikel ini ditulis oleh:

















