Tapteng, Aktual.com – Dikarenakan harga komoditas karet yang terus anjlok, para petani karet di daerah Kabupaten Tapanuli Tengah enggan menyadap karet miliknya.

“Sudah hampir dua minggu gak ngguris (nyadap-red), kek mana mau ngguris, harga terus turun gak naik-naik,” tutur Maslon Sitompul, petani karet di Dusun Sordang, Desa Unte Mungkur IV, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah kepada Aktual.com, Minggu (21/2).

Menurut Maslon, harga karet saat ini hanya berkisar Rp4.500 hingga Rp5.000 per kilonya. Turun drastisnya harga karet itu sudah berlangsung hampir sebulan terakhir.

“Kalau sebelum-sebelumnya, masih sampai belasan ribu, paling tinggi lima belas ribu, paling rendahnya, kalau kemarin itu tujuh sampai sembilan ribu. Ya, kita petani bisa dapat untung, kalau sekarang dipaksakan, ya rugi sendiri,” keluh Maslon.

Terpisah, David Zebua, Petani karet di Desa Kebun Pisang, Kecamatan Badiri mengungkapkan keluhan senada. Sadapan karet yang ia kumpul sejak seminggu terakhir terpaksa dijual dengan harga murah.

“Cuma empat ribu tujuh ratus per kilo bang. Jatuh kali harga karet,” ungkap David.

Penuturan David, anjloknya harga karet itu menyebabkan dirinya dan sejumlah petani lain, terpaksa mencari pekerjaan sampingan lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Ya, kerja apa saja yang penting bisa makan, contohnya kerja bangunan lah,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: