Jakarta, Aktual.com – Sejumlah warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau memprotes harga ayam yang naik setelah Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijrah menjadi Rp35 ribu per kilogram.
“Sebelumnya harga ayam potong Rp23 ribu per kilogram sekarang malah lebih mahal di kisaran Rp35 ribu per kilogram,” kata salah seorang pembeli ayam, Rika (33) di Pasar Arengka di Pekanbaru, Rabu (13/7).
Naiknya harga ayam di pasar tradisional di daerah setempat memicu protes dari sejumlah masyarakat yang menyayangkan dalam rentan waktu yang berdekatan usai Idul Fitri, kebutuhan pokok terus meningkat.
“Biasanya saya beli tiga kilogram, sekarang saya beli hanya satu kilogram sudah cukup lah itu, karena bisa diganti dengan lauk lain seperti ikan atau telur, ” ujar Rika pula.
Hal yang sama juga disampaikan oleh warga lainnya, Sumi (51), yang mengurungkan niat untuk membeli ayam potong karena perbedaan harga Rp10 ribu dari harga sebelumnya.
Ia memaparkan, patokan harga yang mahal harus segera ditekan pemerintah setempat agar harganya kembali normal.
“Usai lebaran kebutuhan meningkat, jangan sampai harga juga meningkat, ” sebutnya.
Banyaknya pembeli yang mengurungkan niat untuk membeli ayam tersebut mendapat tanggapan dari salah seorang pedagang ayam di Pasar Arengka, Sumarno (47).
Ia mengeluhkan naiknya harga ayam berdampak pada sepinya pembeli dan penurunan omzet penjualan ayam potong.
“Biasanya terjual sampai 50-60 potong per hari, tapi saat ini 30 potong saja sudah susah habisnya, ” katanya.
Kenaikan harga ayam ini tak hanya pasca lebaran, karena sebelumnya kenaikan sudah terjadi sejak lebaran hari pertama.
(ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara