Rote Ndao, Aktual.com-Pengoperasian tol laut yang bertujuan untuk menjangkau dan mendistribusikan logistik ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan mulai dirasakan manfaatnya, utamanya bagi Rote Ndao, terjadi penurunan harga barang sekira 10 hingga 20%.
Penurunan harga tersebut terjadi pada bahan bangunan, seperti semen. Harga semen yang semula harganya Rp 55.000 per sak, kini menjadi Rp 45.000 per sak.
“Penurunan harga 20%. Terutama semen turun dan ada kepastian (pasokan),” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Pelabuhan Ba’a, Rote Ndao, NTT, Minggu (10/9).
Selain semen, penurunan harga juga terjadi pada komoditas bahan makanan. Harga mie instan, air mineral, harga kini lebih terjangkau bagi masyarakat. Seperti halnya beras pada Agustus 2016 Rp 14.000 turun menjadi Rp 10.500 per kg.
“Yang lain lebih banyak ke pemenuhan seperti mie, air mineral pasokannya jadi lebih banyak. Tol laut kalau enggak bahan bangunan ya gula sama beras,” lanjut Budi.
Sebagai upaya untuk meningkatkan muatan kapal ke arah barat, terdapat Rumah Kita yang dikelola oleh PT Pelindo III. Barang-barang yang akan dikirim ke Wilayah barat seperti Surabya dan Jakarta dikumpulkan dalam satu tempat terlebih dahulu.
“Barang-barang itu dikumpulkan di “Rumah Kita” yang dikelola Pelindo III. Dengan dikumpulkan maka muatan angkutan balik ke Jakarta atau Surabaya dapat meningkat. Muatan balik Rote-Surabaya relatif sedikit berkisar 10-20%,” jelas Budi.
Tol Laut di Rote dilayani KM. Caraka Jaya Niaga III-22 dan KM Logistik Nusantara I yang keduanya berangkat dari Tanjung Perak Surabaya. Sedangkan jenis muatan yang diangkut yakni antara lain gula, beras,tepung, kedelai, minyak, dan baja konstruksi.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs
















