Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) berdiskusi dengan Kepala Bappenas Sofjan Djalil (kiri) serta Menperin Saleh Husin (kanan) saat Sidang Kabinet Paripurna Kementerian dan Lembaga di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/5). Agenda sidang antara lain membahas stabilitas nasional, penetapan besaran angka asumsi dasar ekonomi makro, dan kebijakan fiskal, laporan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2016, serta strategi industri. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku harga sembako di pasaran jauh dari realita harapan Pemerintah.

Lebih lanjut dia menerangkan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya mengendalikan gejolak harga yang terjadi, diantaranya pada komoditas Bawang Merah, dan Daging Sapi.

“Tadi kita bicara sehubungan dengan adanya bagaimana kita menjaga supaya harga pangan di lapangan bisa diharapkan stabil seperti yang dikatakan Bapak Presiden. Jadi kita melihat bagaimana bawang merah itu Rp41 ribu, padahal targetnya itu Rp25 ribu. Harga daging sapi Rp113 ribu, padahal target Rp80 ribu,” kata Rini di Jakarta (24/5).

Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengaku belum bisa memprediksi besaran inflasi maupun deflasi pada bulan ini. Dia masih menunggu hingga akhir bulan.

Namun dia mengakui jika dipantau secara year on year, memang banyak terjadi peningkatan harga pada komoditas sembako terutama pada harga Bahwang.

“Belum tahu sekarang, kan baru tanggal 24, masih ada 1 minggu. Kalau year on year banyak yang naik, misalnya gini, sekarang harga bawang berapa itu? Rp41 ribuan, kalau dibandingkan tahun lalu naik. Pemerintah juga mengendalikan harganya bukan hanya per bulan tapi juga per tahun, supaya tidak melambung terus,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka