Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi meminta pemerintah menurunkan juga harga BBM jenis premium, tak hanya solar.
Menurutnya, jika harga solar saja yang diturunkan, belum menyentuh persoalan yang lebih substansial dimana seharusnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bersifat mendorong daya beli masyarakat bawah.
“Ini mesti turun (premium), justru premium yang bisa bikin ekonomi lebih tumbuh. Karena konsumsi premium lebih tinggi dari solar kan. Kami melihat premium dan solar harus diturunkan, ini kebijakan separuh-separuh, dicicil-cicil, saya khawatir efektifitasnya nggak optimal. Kan kita ingin meningkatkan daya beli. Meningkatkan daya beli untuk mendorong pertumbuhan,” ujar Kurtubi di DPR RI Jakarta, Kamis (8/10).
Kurtubi menilai kebijakan menurunkan harga solar sudah cukup baik namun kurang komprehensif.
“Itu langkah yang bagus, tapi kurang lengkap, solar memang dipakai untuk angkutan barang, seperti angkutan logistic, tapi penurunannya relatif kecil, 200, mungkin dampak terhadap ekonomi tidak signifikan. Jadi yang tadinya banyak pihak mengharapkan premium turun. Kita harapkan premium turun, maksudnya agar daya beli masyarakat menjadi kuat,” ungkapnya.
Menurunkan harga premium saat ini merupakan momentum paling tepat karena nilai tukar rupiah yang mulai menguat.
“Rupiah sudah mulai menguat, anggaran-anggaran pembangunan dari APBN sudah turun atau cair. Ini sudah amat bagus momennya,”
“Dengan banyak peluru ini, saya optimis pertumbuhan ekonomi akhir tahun jadi 5 persen, insayaallah. Tahun depan bisa 6 persen, toh nanti kalau pertumbuhan ekonomi lebih banyak, kesempatan kerja lebih banyak, pemerintah bisa lebih banyak menarik pajak sebenarnya jika saja premium diturunkan harganya,” tandas Politikus NasDem ini.
Artikel ini ditulis oleh: