Jakarta, Aktual.com — Penjualan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cikini, Jakarta Pusat, mengalami peningkatan setelah harganya turun sejak Selasa pukul 00.00 WIB.
“Untuk penjualan BBM jenis premium dari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB sudah terjual sebanyak 5.000 liter sedangkan pertamax 3.500 liter. Jenis yang lain masih berkisar ratusan liter,” ujar Kepala SPBU Coco Cikini, Arif Fahmi saat ditemui di Jakarta, Selasa (5/1).
Banyak konsumen yang menunggu waktu pembelian BBM hingga pemerintah menetapkan harga baru pada Senin malam pukul 00.00 WIB, sehingga penjualan BBM baru meningkat pada Selasa pagi di SPBU 31-10303, Cikini.
Arif Fahmi menambahkan, penurunan harga BBM tidak akan membuat kosumen yang sudah memakai bensin jenis pertalite, pertamax, dan pertamax dex beralih ke jenis premium.
Selain itu, penurunan harga BBM ini juga berdampak kepada pengelola SPBU yang mengalami kerugian karena harus menjual sisa BBM yang lama dengan harga baru.
“Meski begitu, Pertamina tetap melakukan penghitungan kompensasi dari BBM yang tersisa di setiap SPBU sehingga kerugiannya tidak terlalu besar,” kata Arif.
Harga solar yang semula dari Rp6.700 per liter menjadi Rp5.650, harga premium untuk wilayah Jamali (Jawa-Madura-Bali) turun dari Rp7.400 menjadi Rp7.050.
Kemudian pertalite, turun dari Rp8.250 menjadi Rp7.900, harga pertamax untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat turun dari Rp8.650 menjadi Rp8.500.
Sedangkan untuk elpiji bright gas 5,5 kg untuk Jabodetabek turun Rp4.500 per tabung, harga ease gas sembilan kilogram untuk Jabodetabek turun Rp5.000 per tabung, dan harga ease gas 12 kg turun Rp6.000 per tabung serta harga ease gas 14 kg turun Rp8.000 per tabung dan harga elpiji 6 kg rata-rata nasional turun Rp2.000 per tabung.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka