Pedagang beras membereskan beras di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2018). Kenaikan harga komoditas beras yang terjadi sejak akhir 2017 telah semakin menurunkan daya beli kalangan buruh. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menilai kondisi itu semakin memperburuk kondisi ekonomi para buruh. pemerintah juga terkesan kewalahan saat gejolak terbukti terjadi. Hal ini terbukti dengan perbedaan data yang ditunjukkan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, hingga Badan Urusan Logistik (BULOG) terkait data stok beras. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Harga beras semakin melonjak tinggi di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, dalam sebulan terakhir, menyusul berakhirnya masa panen dan menunggu musim tanam tiba, di sejumlah sentra pertanian padi di Aceh Utara dan sekitarnya.

Dari pantauan harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Lhokseumawe, pergerakan harga beras terus melonjak untuk semua jenis beras, baik jenis premium mapun jenis medium.

Sebagaimana diungkapkan oleh Heri, salah seorang pedagang beras di Pasar Inpres Lhokseumawe, harga beras tertinggi sekarang adalah Rp160 ribu/karung ukuran 15 kilogram. Padahal untuk jenis beras premium dengan harga tersebut, sebelumnya hanya Rp145 ribu/karung.

“Harga beras terus bergerak naik dari sebelumnya. Jika sebelumnya harga beras kualitas terbaik adalah Rp145 ribu sekarang menjadi Rp 160 ribu/karung,” ujar pedagang itu.

Ia mengatakan kenaikan harga beras tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain peningkatan harga gabah karena sudah berakhir masa panen dan sedang menunggu masa tanam berikutnya di beberapa daerah penghasil beras di Aceh Utara.

Ia memperkirakan Januari 2019 harga beras akan normal kembali setelah panen raya di beberapa tempat di Aceh Utara. Sedangkan sekarang, harga beras akan terus bertahan tinggi hingga menunggu masa panen raya.

Sementara itu, untuk mengantispasi kekurangan stok beras di pasar, Sub Divre Bulog Lhokseumawe, siap menyalurkan beras di gudang kepasar, baik untuk jenis medium maupun jenis premium.

“Jika pedagang membutuhkan beras yang ada di Bulog, pedagang dapat menebusnya langsung. Untuk jenis medium harganya Rp 8.600/kg dan untuk jenis beras premium harganya Rp9.600/kg,” ujar Kepala Sub Divre Bulog Lhokseumawe Armia Darsyah.

Bulog, lanjut dia, sudah melakukan operasi pasar beras di sejumlah pasar dalam wilayah Lhokseumawe, namun minat masyarakat yang membeli beras masih kurang. Akibatnya, intensitas kegiatan operasi pasar beras pun dikurangi.

Akan tetapi, apabila pedagang di pasar mau menebus beras Bulog dapat mengajukan permintaannya sesuai dengan harga yang telah ditentukan, pungkas Armia.

Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta