Jakarta, Aktual.com — Harga sejumlah beras di pasar tradisional dan para pengecer beras di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung cenderung bertahan tinggi, mengingat ancaman areal persawahan banyak mengalami gagal panen akibat musim kemarau saat ini.

Sejumlah pedagang beras di Bandar Lampung, Minggu (23/8) menyebutkan saat ini harga beras kualitas baik, antara lain merek Dua Koki, dalam karung kecil ukuran 10 kg mencapai Rp 112.000 atau Rp 11.200 per kg.

Begitu juga harga beras merek lain bervariasi, namun hanya dalam kisaran beberapa ribu rupiah saja. Sedangkan harga beras kualitas sedang berkisar Rp 9.500 hingga Rp 10.000 per kg. Padahal beberapa pekan lalu, harga beras kualitas baik merek Dua Koki itu masih bertahan Rp 105.000 ukuran 10 kg atau Rp 10.500 per kg.

Harga beras yang cenderung tinggi dan mengalami penaikan sejak satu minggu yang lalu itu, menurut para pedagang karena saat ini sedang memasuki musim paceklik dan kemarau, serta adanya ancaman areal persawahan produktif di Lampung mengalami gagal panen karena kekurangan air.

Karena sedang paceklik, penjual beras umumnya menahan stok dan menjual beras dengan harga lebih tinggi, agar pedagang tidak merugi. Diperkirakan, harga beras masih akan mengalami penaikan menjelang Idul adha, meskipun pihak Bulog Lampung telah menjamin ketersediaan beras pada akhir tahun ini hingga awal tahun depan.

Umumnya pedagang beras mengalami kekurangan persediaan beras dari pemasok, karena masih menunggu perubahan musim dan panen periode selanjutnya. Bila para petani di Lampung dan daerah lain banyak yang areal persawahannya mengalami gagal panen (puso) saat kemarau ini, dipastikan harga beras akan terus naik, kecuali pemerintah memasok beras impor yang harganya lebih murah dengan kualitas bersaing, kata pedagang beras di Bandarlampung itu pula.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu