Pekerja memilah beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis (3/3). Kementerian Pertanian menetapkan sasaran produksi 2016 sebesar 76.226.000 ton, naik dari tahun 2015 sebesar 75.361.248 ton, perkiraan produksi tersebut didasarkan pada luas area tanam di tahun ini sebesar 14.314.742 hektar, naik dari tahun lalu 14.115.475 hektar. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pd/16

Lhokseumawe, Aktual.com – Harga beras di sejumlah pasar di Kota Lhokseumawe, Aceh, dalam dua pekan terakhir ini mulai mengalami kenaikkan berkisar 4 persen, karena masuknya musim tanam.

Rahmat Desa, pedagang di Pasar Inpres Lhokseumawe, menyatakan kenaikan harga beras mulai terlihat dalam dua pekan terakhir, setelah sebelumnya sempat bertahan stabil selama dua bulan lebih.

“Kenaikan salah satu bahan pokok tersebut, berkisar sekitar Rp5.000 per karung ukuran 15 kilogram. Hal itu berlaku untuk semua jenis beras, baik jenis beras kualitas bagus ataupun kualitas sedang,” ungkapnya di Lhokseumawe, Senin (5/6).

Lanjutnya, kenaikan beras sejak mulai tingginya harga jual gabah kering giling (GKG), karena sudah habis masa panen raya di beberapa daerah penghasil beras di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur dan beberapa daerah lainnya di Aceh.

Sebagai contoh sebut pedagang tersebut, untuk beras jenis dengan mutu sedang harga sebelumnya hanya Rp130 ribu/karung. Sekarang naik menjadi Rp135 ribu/sak.

Sedangkan harga beras dengan mutu lebih bagus dari harga Rp135 ribu menjadi Rp140 ribu/karung.

“Karena masa panen sudah habis dan harga gabah juga tinggi. Sehingga harga beras dipasaran juga naik,” terang pedagang tersebut.

Bahkan sebut pedagang beras itu lagi, kemungkinan kedepan harga beras juga bakal naik lagi karena kebutuhan beras untuk zakat fitrah juga tinggi.

Sementara itu, pedagang beras lainnya, Heri menyebutkan, harga beras di Lhokseumawe sangat tergantung dari musim panen, dari sejumlah daerah seperti dari Aceh Utara dan Kabupaten Bireun, sehingga apabila, pasokan dari daerah itu kurang, maka harga beras akan naik.

“Ini faktor utama beras mulai naik, karena begitu masa panen berakhir di beberapa tempat di kawasan sentra pertanian padi di Aceh Utara dan Bireun. Akan tetapi, jika memasuki masa panen kembali, maka harga beras dengan sendirinya akan kembali turun di pasaran,” terang pedagang itu.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: